Matangkan Persiapan Asesmen, Nilwan dan Tim Geopark Merangin Nginap di Jangkat

JAMBI - Guna mematangkan persiapan assesmen Geopark Merangin-Jambi yang akan dilakukan oleh tim evaluator Unesco Global Geopark (UGG) pada 06 - 11 Oktober 2022 mendatang, Wabup Merangin Nilwan Yahya menginap di Jangkat, Minggu (3/10).

Ada beberapa titik Geopark Merangin-Jambi yang akan diassesmen di kawasan Jangkat. Antara lain Danau Pauh, penggilingan kopi dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Rantau Kermas Kecamatan Jangkat.

Baca juga: Haris Ajak Pemkab Muarojambi Terus Tingkatkan KCBN Candi Muaro Jambi

Selain itu pengemasan bubuk kopi di Desa Talang Tembago Kecamatan Jangkat Timur, situs Batu Silindrik Pratintuo di Desa Dusun Tuo dan perkebunan nanas di Kecamatan Lembah Masurai.

‘’Alhamdulillah dari pantauan yang kita lakukan bersama kawan-kawan terhadap titik-titik Geopark Merangin-Jambi yang akan diassesmen oleh evaluator UGG di kawasan Jangkat pada H-4 ini, progresnya sudah mencapai 80 persen, ’’ ujar Wabup.

Baca juga: Sulawesi | A Indonesian Travel Film

Mudah-mudahan harap wabup, dengan waktu yang tersisa tersebut, persiapan yang akan dilakuan jelang assesmen Geopark Merangin-Jambi pada 06-11 Oktober mendatang, sudah rampung 100 persen dan UGG akan dicapai.

Wabup bersama GM Geopark Merangin Dr Agus, Kadis Kominfo Merangin M Arief, Kadis Pariwisata Sukoso, Geologist Geopark Merangin Magdalena Ritonga MT dan Malla Indra dari Badan Pengelola Geopark Merangin, menginap di sebuah Homestay.

Baca juga: Sensasi Petik Jeruk Langsung di Kebun H.A.S Farm

Dari lantai dua homestay yang berada di kawasan Danau Pauh Jangkat itu, terlihat panorama pemandangan alam yang luar biasa. Didukung udara segar yang sangat terasa dari hembusan angin sepoy-sepoy.

Di seberang danau yang terjadi dari hasil aktivitas vulkanik gunung api zaman dulukala itu, terlihat jelas tiga gunung yang indah. Ketiga gunung yang berderet itu, Gunung Masurai, Gunung Sumbing Jangkat dan Gunung Hulunilo.(IS/guh)

Baca juga: Hendri Kampai: Desa Wisata, Kunci Pengembangan Desa Berkelanjutan di Indonesia